Asia Tenggara adalah pasar baru lainnya yang dimasuki secara agresif oleh banyak perusahaan game besar. Ini adalah wilayah dengan pertumbuhan gaming tercepat di dunia, dengan sekitar 310 juta gamer yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Filipina. Pertumbuhan pesat ini disebabkan oleh selera pasar terhadap game seluler dan penyebaran jaringan 5G yang luas. Jumlah gamer online seluler di Asia Tenggara berjumlah 250 juta, yang mencakup sekitar 82% dari total populasi game online di wilayah tersebut.

Pada akhir tahun 2019, penonton esports di Asia Tenggara mencapai hampir 30 juta dan menghasilkan pendapatan game sebesar $4,4 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 16% dari tahun ke tahun. Segmen seluler saja menghasilkan $3,1 miliar, yang menyumbang 71% dari total pendapatan (Statista). Ukuran pasarnya terus berkembang dan diperkirakan akan mencapai 476 juta gamer, menghasilkan pendapatan sebesar US$8,3 miliar pada tahun 2023.

Meskipun peluang di Asia tidak terbatas, persaingan pasar juga sangat ketat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan bisnis esports yang menguntungkan di wilayah yang terfragmentasi ini memerlukan wawasan mendalam mengenai penciptaan nilai dan diversifikasi untuk menghasilkan pertumbuhan yang efektif.